Moyo, Surga Kesunyian di Sumbawa
Oleh Siwi Yunita C dan Samuel Oktora
PULAU Moyo memiliki sejuta pesona dengan hamparan pasir putih dan keindahan taman lautnya. Pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, ini merupakan daerah yang sunyi. Namun, dari kesunyiannya justru pulau ini banyak diburu kalangan elite, bahkan menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Apalagi setelah mendiang Putri Diana mengunjungi pulau ini pada pertengahan Agustus 1993. Selama tiga hari putri terpopuler di Inggris itu tinggal di Pulau Moyo. Nama pulau ini pun kian mendunia. Pulau Moyo memang jadi salah satu tempat favorit Putri Diana, salah satunya karena tenang, jauh dari kebisingan dan keramaian.
Dari pengakuan sejumlah warga setempat, sejumlah artis Hollywood, termasuk musisi Mick Jagger, serta mantan kiper nasional Belanda dan mantan kiper Manchester United, Edwin van der Sar, juga pernah berkunjung ke pulau ini.
Pulau Moyo merupakan salah satu tempat yang dilewati oleh tim Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo 2012. Banyak kalangan juga menyebut Moyo layak untuk jadi pilihan bagi pasangan yang ingin berbulan madu. Selain suasana yang tenang, Pulau Moyo juga mempunyai hutan tropis yang masih asli, padang yang terbentang luas, serta hamparan pasir putih. Taman laut yang indah juga membuat suasana Pulau Moyo makin romantis, ditambah dengan cantiknya panorama matahari terbenam di pulau itu.
Sebagian wilayah Pulau Moyo merupakan kawasan konservasi, yang berada dalam pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Sumbawa. “Bagi para petualang yang hobi berburu dapat memburu sejumlah satwa besar di hutan Pulau Moyo di area pemanfaatan,” kata Dahri, Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Sumbawa.
Di Pulau Moyo banyak berkeliaran rusa timor dan satwa besar lain yang ditetapkan sebagai satwa buru, seperti banteng, sapi liar, dan babi hutan. Pemerintah menetapkan sejumlah wilayah Pulau Moyo sebagai kawasan Taman Wisata Alam Laut seluas 6.000 hektar (ha) dan Taman Buru seluas 22.250 ha.
Di pulai itu juga hidup berbagai jenis burung langka yang dilindungi. Burung-burung itu, di antaranya, kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea), burung gosong (Megapodius reinwardt), dan koakiau/cikukua tanduk (Philemon buceroides), serta berbagai jenis burung lainnya seperti beo sumbawa (Gracula religiosa venerata), punglor (Zoothera sp), dan ayam hutan (Gallus sp).
Air Terjun Mata Jitu
Salah satu obyek amat menarik adalah Air Terjun Mata Jitu. Air terjun ini juga semakin terkenal setelah Putri Diana mandi di tempat itu. Bahkan ada yang menyebut air terjun tersebut dengan nama Air Terjun Lady Di.
Untuk menuju air terjun itu, wisatawan harus berkendara motor atau mobil ke perkebunan dan ke dalam hutan tropis sejauh 4 kilometer. Kicau burung nan merdu mengiringi perjalanan menyusuri hutan yang rindang. Suasana sepi, teduh, dan sejuk menyelimuti kawasan air terjun.
Aliran Air Terjun Mata Jitu begitu tenang berwarna hijau kebiru-biruan. Bebatuan dan dedaunan yang jatuh ke dasar sungai akan terlihat karena air permukaan jernih, sebening kristal. Air terjun ini disebut Mata Jitu diperkirakan karena berada tepat di dekat sebuah mata air.
Kekhasan Mata Jitu adalah bentuk air terjunnya yang bertingkat-tingkat hingga tujuh. Dari undakan sungai tertinggilah air terjun ini mengalir. Di lokasi air terjun juga terdapat tujuh kolam yang dibentuk secara menakjubkan oleh alam. Endapan kapurlah yang membuat aliran mata jitu menjadi berundak-undak hingga mirip terassering.
Putri Diana selama tinggal di Pulau Moyo menginap di Amanwana Resort, sebuah hotel berbintang lima dengan atap khas berbentuk tenda. Resort ini juga menjadi salah satu tempat alternatif bagi wisatawan yang berkunjung dan ingin menginap di Pulau Moyo, dengan tarif menginap Rp 8 juta ke atas per malam.
”Amanwana menjadi satu-satunya resort yang ada di Pulau Moyo saat ini. Menurut Koordinator Polisi Hutan Wilayah II BKSDA Sumbawa, Alimudin, Amanwana Resort mempunyai izin hak guna usaha (HGU) di Pulau Moyo pada lahan seluas 50 ha.
Alternatif lain tempat menginap adalah di rumah-rumah panggung warga Desa Labuan Aji. Mereka umumnya tidak mematok tarif bermalam, tetapi tidak ada salahnya bagi Anda yang akan menginap di rumah warga untuk membahas di awal soal biaya menginap dengan pemilik rumah, hal itu agar tidak terjadi kesalahpahaman yang merepotkan.
Transportasi
Pulau Moyo dapat ditempuh dari Mataram, Pulau Lombok, NTB. Dari Mataram, wisatawan bisa menyeberang ke Sumbawa melewati penyeberangan Kayangan-Pototano, lalu melintasi jalur darat kembali menuju Kabupaten Sumbawa. Total waktu perjalanan sekitar 6 jam. Jalur lain juga dapat ditempuh melalui Kabupaten Bima ke Kabupaten Sumbawa lewat jalur darat, memakan waktu sekitar 5 jam.
Dari Sumbawa, perjalanan dilanjutkan menyeberang ke Pulau Moyo. Akses dari Pulau Sumbawa ke Pulau Moyo tak mudah, sebab transportasi laut untuk umum terbatas.
Para backpacker bisa menggunakan penyeberangan rakyat yang tersedia setiap hari. Kapal rakyat dari Pulau Moyo itu tiba ke Pelabuhan Muara Kali di Sumbawa sekitar pukul 09.00 pagi. Berangkat ke Pulau Moyo lagi pukul 11.30 siang.
Kapal ini memang hanya mengantar warga Pulau Moyo yang ingin berbelanja di pasar Sumbawa. Penumpang umum boleh ikut kapal motor mereka dengan tarif mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per orang. Waktu tempuh ke Pulau Moyo dari Pulau Sumbawa sekitar dua jam.
Jika naik kapal rakyat, Anda harus menginap di Pulau Moyo karena kapal baru berlayar lagi ke Sumbawa keesokan harinya. Jika ingin kembali ke Pulau Sumbawa pada hari itu juga, Anda harus menyewa perahu motor nelayan setempat dengan tarif Rp 400.000-Rp 600.000, bergantung tawar-menawar dengan pemilik kapal.
Selain transportasi umum, wisatawan bisa juga menyewa kapal motor cepat (speed boat) milik swasta dengan waktu tempuh 30 menit, tapi biayanya pergi-pulang (PP) Pulau Moyo-Sumbawa sekitar Rp 3 juta. Dengan kapal motor cepat itu, wisatawan bisa mengelilingi Pulau Moyo seharian penuh.
Yang pasti, ketika Anda akan mencari moda transportasi menuju Pulau Moyo dan obyek-obyek menarik di dalam pulau itu, sebaiknya Anda memastikan soal biaya di awal agar mendapatkan harga yang wajar. Jangan sampai karena masalah ongkos, perjalanan Anda menelusuri Pulau Moyo jadi kurang menyenangkan….
sumber klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar